Kamis, 31 Mei 2012
Energi Matahari
|
||||
|
Solar Home System
Solar Home Sistem adalah sistem pembangkit listrik
yang berdiri sendiri, cocok untuk aplikasi residen seperti peralatan
rumah, penerangan, komputer, dan pipa air yang terbuat dari solar panel,
solar charge controller, inverter dan baterai.
Sistem ini merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan, tidak
menghasilkan radiasi elektromagnetik, serta mudah dalam instalasi dan
perawatannya. Jumlah energi yang dihasilkan bergantung pada intensitas
cahaya matahari dan jumlah modul surya yang dipasang.
Keuntungan menggunakan Solar Home System :
- Instalasi mudah : Menggunakan peralatan sederhana dan tidak perlu keahlian khusus
- Pengoperasian mudah : Bekerja tanpa bahan bakar dan tidak memerlukan pengoperasian khusus.
- Daya tahan lama : Bekerja secara terus menerus dengan baik selama lebih dari 25 tahun.
- Ramah Lingkungan : Tidak mengakibatkan polusi dan tidak menghasilkan gelombang elektromagnetik.

Pemeliharaan Panel Surya
Pada umumnya panel surya / solar cell
tidak membutuhkan pemeliharan yang rutin seperti genset. Genset umumnya
diharuskan untuk dihidupkan satu kali seminggu, pemeriksaan oli,
pemeriksaan batere, dll. Pemeliharaan panel surya / solar cell:
- Dibersihkan berkala untuk tidak mengurangi penyerapan intensitas matahari.
- Mengatur letak dari panel surya / solar cell supaya mendapatkan sinar matahari langsung dan tidak terhalangi objek (pohon, jemuran, bangunan, dll)
Perkiraan Biaya Panel Surya Solar Cells
Jadi kalau dari tadi kita membicarakan penggunaan tenaga surya untuk pembangkit listrik sendiri / mandiri,
berapakah harga panel surya / solar cell?
Harga panel surya / solar cell tergantung dari beberapa faktor: 
* Type panel/ teknologi/ efisiensi
* Ukuran panel dan daya dalam Watt yang dihasilkan per jam
Perkiraan harga panel untuk 50 Watt Peak adalah sekitar Rp. 2.500.000 di Jakarta. Jadi harga per Watt Peak adalah sekitar Rp. 50.000 (per Agustus 2009). Harga tersebut akan terus turun karena beberapa faktor:
- Jumlah pengguna yang semakin besar (karena kesadaran penggunaan energi hijau)
- Produksi panel surya / solar cell semakin banyak
- Harga minyak dan batu bara yang semakin mahal
- Perkembangan teknologi sel surya (solar cell)
Cara Kerja Solar Charge Controller
Solar charge controller, adalah komponen penting dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Solar charge controller berfungsi untuk:
- Charging mode: Mengisi baterai (kapan baterai diisi, menjaga pengisian kalau baterai penuh).
- Operation mode: Penggunaan baterai ke beban (pelayanan baterai ke beban diputus kalau baterai sudah mulai 'kosong').
Dalam charging mode, umumnya baterai diisi dengan metoda three stage charging:
- Fase bulk: baterai akan di-charge sesuai dengan tegangan setup (bulk - antara 14.4 - 14.6 Volt) dan arus diambil secara maksimum dari panel surya / solar cell. Pada saat baterai sudah pada tegangan setup (bulk) dimulailah fase absorption.
- Fase absorption: pada fase ini, tegangan baterai akan dijaga sesuai dengan tegangan bulk, sampai solar charge controller timer (umumnya satu jam) tercapai, arus yang dialirkan menurun sampai tercapai kapasitas dari baterai.
- Fase flloat: baterai akan dijaga pada tegangan float setting (umumnya 13.4 - 13.7 Volt). Beban yang terhubung ke baterai dapat menggunakan arus maksimun dari panel surya / solar cell pada stage ini.

Sensor Temperatur Baterai
Untuk solar charge controller yang dilengkapi dengan sensor temperatur baterai.
Tegangan charging disesuaikan dengan temperatur dari baterai. Dengan
sensor ini didapatkan optimun dari charging dan juga optimun dari usia
baterai.
Apabila solar charge controller tidak memiliki sensor temperatur baterai, maka tegangan charging perlu diatur, disesuaikan dengan temperatur lingkungan dan jenis baterai.
Mode Operation Solar Charge Controller
Pada mode ini, baterai
akan melayani beban. Apabila ada over-discharge ataun over-load, maka
baterai akan dilepaskan dari beban. Hal ini berguna untuk mencegah
kerusakan dari baterai.
Jenis panel surya
Panel surya / solar cell mengubah intensitas sinar matahari menjadi energi listrik. Panel surya / solar cell menghasilkan arus yang digunakan untuk mengisi baterai.Panel surya / solar cell terdiri dari photovoltaic, yang menghasilkan listrik dari intensitas cahaya, saat intensitas cahaya berkurang (berawan, hujan, mendung) arus listrik yang dihasilkan juga akan berkurang.
Dengan menambah panel surya / solar cell (memperluas) berarti menambah konversi tenaga surya.
Umumnya panel surya / solar cell dengan ukuran tertentu memberikan
hasil tertentu pula. Contohnya ukuran a cm x b cm menghasilkan listrik
DC (Direct Current) sebesar x Watt per hour/ jam.
Efesiensi Perubahan Daya |
Daya Tahan |
Biaya | Keterangan | Penggunaan | |
Mono | Sangat Baik | Sangat Baik | Baik | Kegunaan Pemakaian Luas | Sehari-hari |
Poly | Baik | Sangat Baik | Sangat Baik | Cocok untuk produksi massal di masa depan | Sehari-hari |
Amorphous | Cukup Baik | Cukup Baik | Baik | Bekerja baik dalam pencahayaan fluorescent | Sehari-hari & perangkat komersial (kalkulator) |
Compound (GaAs) |
Sangat Baik | Sangat Baik | Cukup Baik | Berat & Rapuh | Pemakaian di luar angkasa |
Jenis panel surya / solar cell :
Polikristal (Poly-crystalline)
Merupakan panel surya / solar cell yang memiliki susunan kristal acak. Type Polikristal memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi dapat menghasilkan listrik pada saat mendung.
Polikristal (Poly-crystalline)
Merupakan panel surya / solar cell yang memiliki susunan kristal acak. Type Polikristal memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi dapat menghasilkan listrik pada saat mendung.
Monokristal (Mono-crystalline)
Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan.
Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan.
Amorphous
Amorphous silicon (a-Si) has been used as a photovoltaic solar cell material for calculators for some time. Although they are lower performance than traditional c-Si solar cells, this is not important in calculators, which use very low power. a-Si's ability to be easily deposited during construction more than makes up for any downsides.
Amorphous silicon (a-Si) has been used as a photovoltaic solar cell material for calculators for some time. Although they are lower performance than traditional c-Si solar cells, this is not important in calculators, which use very low power. a-Si's ability to be easily deposited during construction more than makes up for any downsides.
More recently, improvements in a-Si construction
techniques have made them more attractive for large-area solar cell use
as well. Here their lower inherent efficiency is made up, at least
partially, by their thinness - higher efficiencies can be reached by
stacking several thin-film cells on top of each other, each one tuned to
work well at a specific frequency of light. This approach is not
applicable to c-Si cells, which are thick as a result of their
construction technique and are therefore largely opaque, blocking light
from reaching other layers in a stack.
The main advantage of a-Si in large scale production
is not efficiency, but cost. a-Si cells use approximately 1% of the
silicon needed for typical c-Si cells, and the cost of the silicon is by
far the largest factor in cell cost. However, the higher costs of
manufacture due to the multi-layer construction have, to date, make a-Si
unattractive except in roles where their thinness or flexibility are an
advantage.
Lampu Incandescent (Bohlam) vs. Lampu Fluorescent vs. Lampu LED
|
|
|
Incandescent adalah cahaya yang didapatkan pemanasan. Dalam hal ini lampu incandescent di Indonesia lebih
![]() ![]()
Perhitungan ketahanan lampu berdasarkan rumus berikut ini dari wikipedia.
Lampu fluorescent adalah 'gas discharge lamp', dimana
listrik digunakan untuk 'excite mercury vapor'. Mercury menyebabkan
cahaya ultraviolet gelombang pendek memproduksi cahaya dari fluoresce
phospor.
CFL (Compact Fluorescent Lamp) adalah jenis lampu fluorescent yang
dibuat untuk menggantikan lampu incandescent/ tungsram. Dibandingkan
dengan lampu tungsram,![]() Lampu LED, menggunakan Light Emitting Diode sebagai sumber cahaya. Beberapa keunggulan lampu LED:
|
Charging dan Discharging Baterai Aki
Pengisian Charging Baterai Aki
Waktu pengisian baterai aki/ sealed lead acid
adalah 12 sampai 16 jam. Dengan arus pengisian yang lebih tinggi dan
metode pengisian multi-stage, waktu pengisian dapat berkurang sampai
dengan 10 jam atau kurang.
![]()
Baterai aki,
terdiri dari beberapa sel. Baterai aki 12 Volt, terdiri dari 6 sel.
Batas tegangan satu sel umumnya mulai dari 2.30V sampai 2.45V. Jadi
baterai aki 12 Volt, tegangan sebenarnya adalah antara 13.8 V - 14.7
Volt. Kondisi baterai aki tergantung dari suhu. Suhu tinggi menyebabkan
baterai cepat rusak. Pada saat charging baterai pada suhu ruangan
melebihi 30 derajat celcius, tegangan yang direkomendasikan adalah
2.35V/sel. Pada saat charging, dan suhu ruangan tetap dibawah 30 derajat
Celcius, tegangan charger untuk masing-masing sel disarankan 2.40
sampai 2.45Volt.
Tegangan float charge yang direkomendasikan dari kebanyakan baterai aki
lead acid adalah di antara 2.25 sampai 2.30V/sel. Kompromi yang baik
adalah 2.27V. Float charge yang optimal bergeser tergantung dari suhu.
Pada suhu tinggi dibutuhkan tegangan lebih kecil dan suhu lebih rendah
dibutuhkan tegangan lebih tinggi. Charger dengan suhu yang fluktuatif
harus dilengkapi dengan sensor suhu untuk mengoptimalkan float voltage.
Baterai aki memerlukan periodik discharge, untuk memperpanjang umur baterai. Penerapan sekali dalam sebulan, dimana discharge dilakukan hanya berkisar 10 persen dari total kapasitas. Full discharge sebagai bagian dari pemeliharaan rutin tidak direkomendasikan karena akan mengurangi siklus hidup baterai. Baterai aki memiliki tegangan puncak bervariasi pada suhu yang bervariasi saat pengisian ulang dan float charge. Menerapkan kompensasi suhu pada charger untuk menyesuaikan suhu ekstrim memperpanjang umur baterai hingga 15 persen. Ini benar jika dijalankan pada suhu tinggi. Discharging Baterai Aki
Kapasitas baterai sebesar 100 Ampere hour, artinya arus baterai akan habis dalam satu jam, bila beban menggunakan 100 Ampere.
Level discharge baterai aki
yang direkomendasikan adalah sampai dengan tegangan 1.75 Volt per sel.
Baterai aki akan rusak apabila tegangan per sel lebih kecil dari 1.75
Volt (atau 10.5 Volt untuk baterai 12 Volt).
Masa baterai dihitung dalam jumlah cycle.
Satu cycle adalah satu kali penggunaan dan pengisian. Depth of
discharge (jumlah pemakaian ampere baterai), mempengaruhi jumlah cycle
baterai aki. Pada suhu 25 derajat Celcius:
|
Lampu LED Hemat Daya untuk Penerangan
![]() |
Lampu LED memiliki efisiensi yang lebih banyak dibandingkan dengan lampu pijar/ tungsten, maupun lampu fluorescent. Lampu LED tidak menghasilkan panas seperti lampu pijar, tidak merusak kesehatan seperti lampu fluorescent,dan lebih tahan lama. 1 Watt lampu LED menghasilkan 100 lumen. Kekurangan lampu LED adalah masih mahal |
Spesifikasi dapat berubah sewaktu-waktu
![]() |
Size of Base | D60XH145mm | Power : 5 x 1 W |
Material of Lampshade | PC、 glass、 diffuse material | Color : white | |
Shade Surface | Matte / Pearl Face / cream / transparent | Frequency : 50-60 Hz | |
Shade Shape: | Round / pointed / candle-shaped / mushroom | Voltage:AC85-265V | |
Material of shell | High-quality aluminum | Light rate: More than 92.8% | |
Surface Treatment | Anodization /Wired-Drawing | Angle:15-80° | |
Color | Silver | Colour temperature:3000-10000K | |
Base | E27/MR16/GU10 | Luminous Flux:Single pcs LED65-150Lm | |
Drive Control | Built-in constant current source | Lifetime :35000Hours |
![]() |
BN-118 | Base : E-27 high-power lamp cup | Voltage : 110-220V AC | Power Consumption : 1*1W | F55*67mm | Material : Aluminium | Color : White, Yellow |
![]() |
BN-108 | Base : MR-16 high-power lamp cup | Voltage : 12V AC | Power Consumption : 1*3W | F50*55mm | Materaial : Aluminium | Color : White, Yellow |
![]() |
BN-120 | Base : E-27 high-power lamp cup | Voltage : 110-220V AC | Power Consumption : 3*1W | F50*55mm | Material ; Aluminium | Color : White, Yellow |
Lampu LED | Lampu LED | Lampu LED | Lampu LED | |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
Color | Warm | White | ||
Power Consumption | 3 Watt | |||
Input Voltage | 12 V AC/DC | |||
Fitting | MR16 | |||
Lifetime | 50.000 jam/ hour | |||
Beam angle | 38 degree | 38 degree |
220 VAC | Lampu LED | Lampu LED | Lampu LED | Lampu LED |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
Color |
Warm White (3000K) |
White (5000K) | Warm White | White |
Power Consumption | 13 Watt | |||
Input Voltage | 100 ~ 240 VAC | |||
Fitting | E27 | |||
Beam angle | 80 degree | 30 degree |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
CODE | JHD-A 80AC | JHD-A 112 AC | JHD-B 80AC | IB 84HLAC | IB 84STDAC |
DAYA | 5 WATT (AC 220 V) | 7 WATT (AC 220 V) | 5 WATT (AC 220 V) | 5 WATT (AC 220 V) | 5 WATT (AC 220 V) |
LUX | 1025 | 1380 | 1200 | 1500 | 750 |
TINGGI | 10 CM | 10 CM | 7,5 CM | 7 CM | 7 CM |
DIAMETER | 7 CM | 7 CM | 12 CM | 12 CM | 12 CM |
DRAT | E27 | E27 | E27 | E27 | E27 |
![]() |
![]() |
![]() |
|||
CODE | DG 72 | FB 60 | GA BLIZT | ||
DAYA | 4 WATT (DC 12 V) | 4 WATT (DC 12 V) | 10 WATT (AC 220 V) | ||
LUX | 360 | 360 | 15 | ||
TINGGI | 9 CM | 9 CM | 9 CM | ||
DIAMETER | 3,7 CM | 3,7 CM | 3,77 CM | ||
DRAT | E27 | E27 | E27 | ||
![]() |
![]() |
||||
CODE | GB 102AC | CODE | EXTENSION LAMPU | ||
DAYA | 7 WATT (AC 220 V) | PIPA | STAINLEES | ||
LUX | 750 | PANJANG | 23 CM | ||
PANJANG | 12,5 CM | DIAMETER PIPA | 0,7 CM | ||
LEBAR | 4 CM | DRAT IN | E27 | ||
DRAT | E27 | DRAT OUT | E27 | ||
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
CODE | JHD-A 78DC | JHD-A 111 DC | JHD-B 78DC | IB 84HLDC | IB 84STDDC |
DAYA | 5 WATT (DC 12 V) | 7 WATT (DC 12 V) | 5 WATT (DC 12 V) | 5 WATT (DC 12 V) | 5 WATT (DC 12 V) |
LUX | 1025 | 1380 | 1200 | 1500 | 750 |
TINGGI | 10 CM | 10 CM | 7,5 CM | 7 CM | 7 CM |
DIAMETER | 7 CM | 7 CM | 12 CM | 12 CM | 12 CM |
DRAT | E27 | E27 | E27 | E27 | E27 |
![]() |
![]() |
![]() |
|||
CODE | FH 81 | CD 42 | FE 60 AC | ||
DAYA | 5 WATT (DC 12 V) | 2 WATT (DC 12 V) | 2 WATT (AC 220 V) | ||
LUX | 547 | 200 | 506 | ||
TINGGI | 11 CM | 8,5 CM | 8 CM | ||
DIAMETER | 5,5 CM | 4 CM | 7 CM | ||
DRAT | E27 | E27 | E27 | ||
|
![]() |
![]() |
|||
CODE | GB 102DC | LED P39T | |||
DAYA | 7 WATT (DC 12 V) | 1,5 WATT (DC 12 V) | |||
LUX | 750 | 125 | |||
PANJANG | 12,5 CM | 40 CM | |||
LEBAR | 4CM | 1,5 CM | |||
DRAT | E27 |
Lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) Tenaga Surya
Lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) Tenaga Surya
Lampu penerangan jalan (PJU) tenga matahari berbasis LED menggunakan
daya yang lebih sedikit. Lampu penerangan jalan (PJU) LED dengan panel surya / solar cell
sebagai sumber listrik. PJU tenga matahari tidak membutuhkan kabel
listrik. Sangat cocok untuk daerah yang jauh dari jangkauan listrik, instalasi kabel listrik menjadi tidak ekonomis, dan kemudahan instalasi.
Beberapa pertimbangan penggunaan lampu jalan berbasis panel surya / solar cell dan LED:
Tags: Jenis Lampu Penerangan Jalan Tenaga Matahari dengan Panel Surya / Solar Cell.
- Daya tahan perangkat panel surya / solar cell dan lampu LED
- Tanpa jaringan kabel listrik, bersifat mandiri, menggunakan tenaga matahari
- Tidak merusak fasilitas dengan penggalian kabel
- Tanpa perawatan
- Instalasi sangat mudah
- Kemudahan pemindahan
Tags: Jenis Lampu Penerangan Jalan Tenaga Matahari dengan Panel Surya / Solar Cell.
![]() |
|
Lampu penerangan jalan (PJU) tenaga matahari mempunyai ketinggian
tiang yang berbeda-beda, mulai dari 5m s/d 14m. Jarak antar tiang juga
bervariasi mulai dari 15m s/d 40m. Jarak antar tiang tergantung
ketinggian tiang, jenis lampu, dan cahaya yang dibutuhkan (brightness).
Warna cahaya yang dipilih lampu penerangan jalan
biasanya yang tergolong 'warm light' bukan 'cool light'. Cool light atau
identik dengan warna putih sepintas jauh lebih terang, tetapi untuk
cuaca buruk seperti asap, kabut, hujan gerimis maupun hujan deras warna
'cool light' sangat tidak dianjurkan. Sedangkan 'warm light' yang
identik dengan warna kuning dipilih karena masalah safety. Dalam kondisi
cuaca buruk maka warna kuning masih dapat tembus sampai ke retina mata
kita.
Terang tidaknya suatu penerangan biasanya diukur
dalam satuan lumen yang merupakan satuan luminasi flux. Sedangkan bila
perangkat penerangannya sudah terpasang maka kekuatan cahaya (
illuminasi rata-rata ) yang sampai ke obyek biasanya diukur dalam satuan
lux atau lumen/m2. Untuk aplikasi Penerangan Jalan Umum (PJU)
biasanya diukur dalam lux per berapa meter ketinggian sumber cahaya ke
alat ukur. Contoh PJU yang mempunyai luminasi flux sebesar 6075 lumen
mempunyai illuminasi rata-rata 15 lux / 10m.
Untuk mengakomodasi penghematan energi untuk lampu penerangan jalan (PJU),
lampu hemat energi dengan lifetime yang lama maka dipakailah teknologi
LED untuk PJU. Daya tahannya bisa s/d 50.000 jam dengan sumber daya DC,
bandingkan dengan lampu hemat energi AC buatan merk terkenal yang
notabene cuma bisa bertahan beberapa ribu jam saja dengan pemakaian daya
yang lebih besar. Dengan lamanya interval penggantian lampu berarti
juga menghemat biaya operasional untuk ongkos jasa penggantian bola
lampunya saja.
Panel Surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Membangkitkan listrik sendiri di rumah? Itu dimungkinkan dengan pemasangan panel surya / solar cell, panel surya - solar cell mengubah sinar matahari menjadi listrik. Listrik tersebut disimpan di dalam aki, aki menghidupkan lampu. 

Dalam penggunaan panel surya / solar cell
untuk membangkitkan listrik di rumah, ada beberapa hal yang perlu kita
pertimbangkan karena karakteristik dari panel surya / solar cell:
- Panel surya / solar cell memerlukan sinar matahari. Tempatkan panel surya / solar cell pada posisi dimana tidak terhalangi oleh objek sepanjang pagi sampai sore.
- Panel surya - solar cell menghasilkan listrik arus searah DC.
- Untuk efisiensi yang lebih tinggi, gunakan lampu DC seperti lampu LED.
- Instalasi kabel baru khusus untuk arus searah DC untuk perangkat berikut ini misalnya: lampu penerangan berbasis LED (Light Emiting Diode), kamera CCTV, wifi (wireless fideliity), dll.

Bila listrik DC yang tersimpan dalam aki ingin
digunakan menyalakan perangkat AC: pompa air, kulkas, dsbnya maka
diperlukan inverter yang dapat mengubah listrik DC menjadi AC. Sesuaikan
kebutuhan daya yang dibutuhkan dengan panel sel surya, inverter, aki.
Lampu LED sebagai Penerangan Rumah
Saat ini sudah ada lampu hemat energi yang
menggunakan DC seperti lampu LED. Bandingkan lampu LED 3 Watt setara
dengan Lampu AC 15 Watt.
Kekurangannya adalah:
* Instalasi kabel baru untuk lampu LED.
* Biaya pengadaan lampu yang lebih mahal.
* Instalasi kabel baru untuk lampu LED.
* Biaya pengadaan lampu yang lebih mahal.
Keuntungannya adalah:
* Penggunaan energi yang kecil
* Keandalan lampu LED 10 x lampu standard biasa
* Penggunaan kabel listrik 2 inti.
* Penggunaan energi yang kecil
* Keandalan lampu LED 10 x lampu standard biasa
* Penggunaan kabel listrik 2 inti.
Lampu AC | Lampu LED | |
Voltage | 220 VAC | 12 VDC |
Watt | 15 Watt | 3 Watt |
Lifetime | 6,000 jam | 50,000 jam |
Harga | + Rp. 25,000 | + Rp. 250,000 |
Panel Surya / Solar Cell untuk Listrik AC
Bila kita berkeinginan untuk menggunakan energi sel surya untuk peralatan rumah lainnya, ikuti contoh perhitungan berikut ini.
Bila kita membutuhkan daya listrik Alternating
Current sebesar 2000W selama 10 jam per hari ( 20KWh/hari ) maka
dibutuhkan 24 panel sel surya dgn kapasitas masing-masing 210WP dan 30
aki @12V 100Ah. Ini berdasarkan perhitungan energi surya dari jam 7 pagi
s/d jam 5 sore ( 10 jam ) dan asumsi konversi energi minimal 4 jam
sehari.
Energi surya | Jumlah panel sel surya | Kapasitas panel sel surya | Perhitungan | Hasil |
4 jam | 24 panel | 210 Watt | 4 x 24 x 210 | 20.160 Watt hour |
Dasar perhitungan jumlah aki adalah 2 x 3 x kebutuhan listriknya.
Adanya faktor pengali 3 untuk mengantisipasi bila
hujan/mendung terus-menerus selama 3 hari berturut-turut. Sedangkan
faktor pengali 2 disebabkan battery
tidak boleh lebih dari 50% kehilangan kapasitasnya bila ingin
battery-nya tahan lama, terutama untuk battery kering seperti type gel
dan AGM. Dengan kata lain diusahakan agar DOD ( Depth of Discharge )
tidak melampaui 50% karena sangat mempengaruhi life time dari battery
itu sendiri.
Jumlah Aki | Voltage | Ampere | Perhitungan | Hasil |
100 | 12 Volt | 100 Ampere hour | 100 x 12 x 100 | 120.000 Watt hour |
Langganan:
Postingan (Atom)