Serba serbi Teknik elektro
Kamis, 31 Mei 2012
Energi Matahari
|
||||
|
Solar Home System
Solar Home Sistem adalah sistem pembangkit listrik
yang berdiri sendiri, cocok untuk aplikasi residen seperti peralatan
rumah, penerangan, komputer, dan pipa air yang terbuat dari solar panel,
solar charge controller, inverter dan baterai.
Sistem ini merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan, tidak
menghasilkan radiasi elektromagnetik, serta mudah dalam instalasi dan
perawatannya. Jumlah energi yang dihasilkan bergantung pada intensitas
cahaya matahari dan jumlah modul surya yang dipasang.
Keuntungan menggunakan Solar Home System :
- Instalasi mudah : Menggunakan peralatan sederhana dan tidak perlu keahlian khusus
- Pengoperasian mudah : Bekerja tanpa bahan bakar dan tidak memerlukan pengoperasian khusus.
- Daya tahan lama : Bekerja secara terus menerus dengan baik selama lebih dari 25 tahun.
- Ramah Lingkungan : Tidak mengakibatkan polusi dan tidak menghasilkan gelombang elektromagnetik.

Pemeliharaan Panel Surya
Pada umumnya panel surya / solar cell
tidak membutuhkan pemeliharan yang rutin seperti genset. Genset umumnya
diharuskan untuk dihidupkan satu kali seminggu, pemeriksaan oli,
pemeriksaan batere, dll. Pemeliharaan panel surya / solar cell:
- Dibersihkan berkala untuk tidak mengurangi penyerapan intensitas matahari.
- Mengatur letak dari panel surya / solar cell supaya mendapatkan sinar matahari langsung dan tidak terhalangi objek (pohon, jemuran, bangunan, dll)
Perkiraan Biaya Panel Surya Solar Cells
Jadi kalau dari tadi kita membicarakan penggunaan tenaga surya untuk pembangkit listrik sendiri / mandiri,
berapakah harga panel surya / solar cell?
Harga panel surya / solar cell tergantung dari beberapa faktor: 
* Type panel/ teknologi/ efisiensi
* Ukuran panel dan daya dalam Watt yang dihasilkan per jam
Perkiraan harga panel untuk 50 Watt Peak adalah sekitar Rp. 2.500.000 di Jakarta. Jadi harga per Watt Peak adalah sekitar Rp. 50.000 (per Agustus 2009). Harga tersebut akan terus turun karena beberapa faktor:
- Jumlah pengguna yang semakin besar (karena kesadaran penggunaan energi hijau)
- Produksi panel surya / solar cell semakin banyak
- Harga minyak dan batu bara yang semakin mahal
- Perkembangan teknologi sel surya (solar cell)
Cara Kerja Solar Charge Controller
Solar charge controller, adalah komponen penting dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Solar charge controller berfungsi untuk:
- Charging mode: Mengisi baterai (kapan baterai diisi, menjaga pengisian kalau baterai penuh).
- Operation mode: Penggunaan baterai ke beban (pelayanan baterai ke beban diputus kalau baterai sudah mulai 'kosong').
Dalam charging mode, umumnya baterai diisi dengan metoda three stage charging:
- Fase bulk: baterai akan di-charge sesuai dengan tegangan setup (bulk - antara 14.4 - 14.6 Volt) dan arus diambil secara maksimum dari panel surya / solar cell. Pada saat baterai sudah pada tegangan setup (bulk) dimulailah fase absorption.
- Fase absorption: pada fase ini, tegangan baterai akan dijaga sesuai dengan tegangan bulk, sampai solar charge controller timer (umumnya satu jam) tercapai, arus yang dialirkan menurun sampai tercapai kapasitas dari baterai.
- Fase flloat: baterai akan dijaga pada tegangan float setting (umumnya 13.4 - 13.7 Volt). Beban yang terhubung ke baterai dapat menggunakan arus maksimun dari panel surya / solar cell pada stage ini.

Sensor Temperatur Baterai
Untuk solar charge controller yang dilengkapi dengan sensor temperatur baterai.
Tegangan charging disesuaikan dengan temperatur dari baterai. Dengan
sensor ini didapatkan optimun dari charging dan juga optimun dari usia
baterai.
Apabila solar charge controller tidak memiliki sensor temperatur baterai, maka tegangan charging perlu diatur, disesuaikan dengan temperatur lingkungan dan jenis baterai.
Mode Operation Solar Charge Controller
Pada mode ini, baterai
akan melayani beban. Apabila ada over-discharge ataun over-load, maka
baterai akan dilepaskan dari beban. Hal ini berguna untuk mencegah
kerusakan dari baterai.
Jenis panel surya
Panel surya / solar cell mengubah intensitas sinar matahari menjadi energi listrik. Panel surya / solar cell menghasilkan arus yang digunakan untuk mengisi baterai.Panel surya / solar cell terdiri dari photovoltaic, yang menghasilkan listrik dari intensitas cahaya, saat intensitas cahaya berkurang (berawan, hujan, mendung) arus listrik yang dihasilkan juga akan berkurang.
Dengan menambah panel surya / solar cell (memperluas) berarti menambah konversi tenaga surya.
Umumnya panel surya / solar cell dengan ukuran tertentu memberikan
hasil tertentu pula. Contohnya ukuran a cm x b cm menghasilkan listrik
DC (Direct Current) sebesar x Watt per hour/ jam.
Efesiensi Perubahan Daya |
Daya Tahan |
Biaya | Keterangan | Penggunaan | |
Mono | Sangat Baik | Sangat Baik | Baik | Kegunaan Pemakaian Luas | Sehari-hari |
Poly | Baik | Sangat Baik | Sangat Baik | Cocok untuk produksi massal di masa depan | Sehari-hari |
Amorphous | Cukup Baik | Cukup Baik | Baik | Bekerja baik dalam pencahayaan fluorescent | Sehari-hari & perangkat komersial (kalkulator) |
Compound (GaAs) |
Sangat Baik | Sangat Baik | Cukup Baik | Berat & Rapuh | Pemakaian di luar angkasa |
Jenis panel surya / solar cell :
Polikristal (Poly-crystalline)
Merupakan panel surya / solar cell yang memiliki susunan kristal acak. Type Polikristal memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi dapat menghasilkan listrik pada saat mendung.
Polikristal (Poly-crystalline)
Merupakan panel surya / solar cell yang memiliki susunan kristal acak. Type Polikristal memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi dapat menghasilkan listrik pada saat mendung.
Monokristal (Mono-crystalline)
Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan.
Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan.
Amorphous
Amorphous silicon (a-Si) has been used as a photovoltaic solar cell material for calculators for some time. Although they are lower performance than traditional c-Si solar cells, this is not important in calculators, which use very low power. a-Si's ability to be easily deposited during construction more than makes up for any downsides.
Amorphous silicon (a-Si) has been used as a photovoltaic solar cell material for calculators for some time. Although they are lower performance than traditional c-Si solar cells, this is not important in calculators, which use very low power. a-Si's ability to be easily deposited during construction more than makes up for any downsides.
More recently, improvements in a-Si construction
techniques have made them more attractive for large-area solar cell use
as well. Here their lower inherent efficiency is made up, at least
partially, by their thinness - higher efficiencies can be reached by
stacking several thin-film cells on top of each other, each one tuned to
work well at a specific frequency of light. This approach is not
applicable to c-Si cells, which are thick as a result of their
construction technique and are therefore largely opaque, blocking light
from reaching other layers in a stack.
The main advantage of a-Si in large scale production
is not efficiency, but cost. a-Si cells use approximately 1% of the
silicon needed for typical c-Si cells, and the cost of the silicon is by
far the largest factor in cell cost. However, the higher costs of
manufacture due to the multi-layer construction have, to date, make a-Si
unattractive except in roles where their thinness or flexibility are an
advantage.
Langganan:
Postingan (Atom)